Film ini diangkat dari Novel yang berjudul “Winter In Tokyo” karya Ilana Tan. Film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini bertemakan percintaan yang menggambarkan kisah cinta antara wanita keturunan Jepang dengan seorang lelaki yang telah menjadi tetangganya selama beberapa tahun. Namun suatu saat wanita tersebut bertemu kembali dengan mantan kekasihnya yang bekerja sebagai seorang dokter.
Film yang mengambil latar belakang pemandangan alam Jepang ini dapat melatih kesabaran karena dalam cerita ini terdapat cinta segitiga dan takdir yang tidak begitu menyenangkan.
Film ini
berpusat pada kehidupan Ishida Keiko (Pamela Bowie), cewek
keturunan Jepang-Indonesia yang selama ini masih menyimpan rasa buat cinta
pertamanya waktu kecil. Di awal film diceritakan
bahwa Keiko akhirnya mendapatkan tetangga baru di apartemennya.
Street photographer berbakat yang sudah lama tinggal di New York, bernama Nishimura
Kazuto (Dion Wiyoko).
Menariknya, dalam waktu
singkat, Keiko dan Kazuto jadi sangat akrab. Mengenal pribadi satu sama lain
dengan sangat baik. Bahkan, saling berbagi masa lalu. Hingga suatu
hari, Keiko bertemu lagi dengan cinta pertamanya, Kitano
Akira (Morgan Oey). Tapi, sekeras apa pun Keiko berusaha
untuk menjadi lebih dekat dengan Akira, kesibukan Akira sebagai
dokter justru selalu memberi ruang buat Kazuto. Membuat tumbuhnya
perasaan baru yang istimewa antara Keiko dan Kazuto.
Sedihnya, sehari setelah malam Natal yang indah buat
keduanya, sebuah musibah justru menimpa Kazuto. Sebuah pukulan keras di
kepala membuat Kazuto koma selama beberapa hari. Dan, cedera itu
mengakibatkan Kazuto nggak bisa mengingat kejadian yang telah ia
alami selama sebulan terakhir bersama Keiko di Tokyo. Yang ia ingat
saat terbangun hanyalah kenangan tentang New York, tentang rasa cintanya
buat Iwamoto Yuri (Kimberly Ryder).
Ceritanya ringan dan sederhana, dibalut dengan keindahan suasana Jepang yang memiliki keindahan alam yang sangat menarik. Ceritanya cintanya juga sangat menarik, drama yang dihadirkan juga tidak terlalu lebay, dan ditambah dengan para pemain yang masih berusia muda yang juga dikenal dikalangan masyaraka, khususnya remaja.
Suasana yang dimainkan dalam film tersebut bisa membuat para penonton merasakan apa yang sedang diceritakan. Selain itu, pemeran Keiko (Pamela Bowie) memiliki wajah khas orang Jepang, sehingga mendukung aktingnya dalam film tersebut. Karakter dari para pemain lain juga kuat, dan punya ciri khas tersendiri.
Sayangnya, film yang diproduksi Unlimited Production, Maxima Pictures, ada beberapa bagian yang kurang baik atau terdapat noise. Antara lain waktu adegan Keiko, Kazuto, nenek Ozawa sama yang lain lagi kumpul,diantara mereka ada yang ngobrol pake Bahasa Indonesia. Jadi berasa aneh. Padahal, bakalan lebih bagus kalau pas lagi bareng orang Jepang ngobrol pake bahasa Jepang semua. Terus waktu Kazuto sembuh, dibelakang kepala Kazuto enggak ada bekas luka sedikitpun, padahal waktu dipukul, kepala Kazuto ngeluarin darah yang cukup banyak. Tokoh yang diperankan Brigita (Haruka) kurang kuat, karena ekspresi yang dimainkan banyak yang kurang pas. Penyebab Kazuto dikeroyok juga masih kurang jelas.
Film yang bertemakan cinta segitiga ini sangat layak untuk di tonton oleh masyarakat. Khususnya para remaja. Karena mengisahkan seseorang yang sedang jatuh cinta.
Selain ceritanya yang menarik, film ini juga menggambarkan suasana Jepang yang sangat indah. Dan membuat kita jadi baper, jadi jangan lewatkan sedetikpun nonton film ini yaa...
Dijamin terbawa suasana dan tidak akan menyesal kalau menonton film ini.
KELOMPOK 7
SMA NEGERI 1 MAOS
KELAS XI MIPA 2
Anggota :
1. Ali Sodiqin
2. Angela Ryanatika
Komentar
Posting Komentar